Perubahan yang berkelanjutan

Keberhasilan yang kita capai hari ini belum pasti dapat jadi berhasil di hari depan terlebih di hari esok, bila kita tak dapat lakukan penyesuaian, pergantian, perbaikan, serta belajar dengan cara berkepanjangan serta terus-terusan.

Perubahan yang berkelanjutan

Akan tetapi, bukanlah sebatas pergantian yang di cari, namun pergantian yang perlu membawa perbaikan, penyempurnaan serta tambah baik. Dalam manajemen modern Jepang juga kita juga mengetahui arti Kaizen yang dengan cara simpel disimpulkan pergantian atau perbaikan dengan cara berkaitan.

Dengan perkembangan tehnologi yang makin cepat, daur hidup product makin singkat. Fakta ini memaksa kita untuk lebih intensif serta aktif belajar serta senantiasa lakukan beberapa pergantian. Sebagai pribadi berhasil, kita mesti berani hadapi tantangan baru, janganlah terpaku dengan ”comfort zone”, dengan argumen telah punya kebiasaan hidup disini, telah nyaman hidup disini, telah punya kebiasaan dengan langkah tersebut. Hingga tidak ingin beralih serta pada akhirnya bakal ditelan oleh saat serta perkembangan jaman, ilmu dan pengetahuan, serta tehnologi. (baca cerita motivasi lainnya)

Ada cerita tentang kecebong yang terasa telah hidup nyaman ditempat ia ada, serta tidak ingin keluar dari ’comfort zone’, pada akhirnya mati. Cobalah simak fabel di bawah ini :

Dari sekumpulan kecebong yang hidup di satu selokan kecil, ada seekor kecebong yang terasa kuatir dengan keadaan lingkungannya lantaran populasi yang banyak serta musim kemarau. Ia kerap meloncat-loncat ke atas air untuk lihat adakah tempat baru yang persediaan airnya memenuhi untuk menjaga hidup apabila musim kemarau berkelanjutan. Sesudah melihat-lihat, nyatanya ada satu selokan yang semakin besar dengan air yang semakin banyak, ia juga mulai memikirkan untuk bermigrasi kesana.

Saat ia mengajak beberapa rekannya ruaya atau migrasi, mereka biasanya menampik, ”Di sini kan telah hidup nyaman serta enak, makanan ada, banyak rekan-rekan ; jadi, ngapain beberapa sulit geser ke tempat baru yang belum pasti tambah baik? ”

Rekan-temannya cuma dapat lihat keadaan saat ini. Mereka tidak ingin memikirkan tentang tantangan serta ancaman yang akan dihadapi di hari esok. Sedang ia, terkecuali nikmati hidup ini, juga senantiasa memerhatikan saat depannya. Sehari-hari ia memerhatikan kedalaman air selokan tempatnya tinggal.

Hingga satu hari, air selokan makin alami penurunan. Ia telah berkemauan untuk meloncat ke selokan yang semakin besar di sampingnya. ”Bila tak mengambil resiko saat ini, jadi tak ada peluang lagi, ” fikirnya. Berikut waktunya, lantaran kecebong mempunyai daya loncat terbatas, apabila tidak selekasnya dikerjakan, ia akan tidak dapat lagi melompat ke selokan sampingnya apabila ketinggian air tak memenuhi.

Musim kemarau yang berkelanjutan mengakibatkan air di selokan kecil tempat sekumpulan kecebong berkumpul dari hari ke hari makin menyusut serta pada akhirnya habis. Kecebong-kecebong yang tidak ingin geser pada akhirnya mati kekeringan. Sesaat, kecebong yang sudah sukses geser selokan dapat selalu hidup.

Netter yang Luar Umum,

Orang bijak berkata, apapun yang ada didunia ini senantiasa beralih. Jadi tak ada yang statis serta tak ada yang kekal didunia ini. Karena itu jangan sampai pernah berkata : saya telah cukup, saya telah senang dengan keadaan ini, saya telah pandai, telah kuasai serta pelajari banyak ketrampilan serta pengetahuan. Atau, saya telah banyak makan asam garam.

Sekali lagi, jauhilah kalimat itu, lantaran cuma bakal bikin Anda terkungkung dalam status quo serta tak berkembang. Orang yg tidak berkembang sama juga dengan orang yang cuma menanti ’hari-hari kematiannya’, lantaran kehidupan ditandai ada pergantian serta perubahan tanpa ada henti.